Monday, June 22, 2015

Ramadhan ~ Orkes El-Surayya






Orkes Gambus El-Surayya Medan


Perpaduan musik Arab dengan unsur Melayu yang liriknya berisi dakwah keagamaan Islam. Menghalalkan penyanyi wanita dan sedikit goyangan.


Bila Izrail datang memanggil
Jasad terbujur di pembaringan
Sekujur tubuh akan menggigil
Sekujur badan akan kedinginan


Meski lagu Selimut Putih itu kini jarang terdengar, bagi majoriti warga Sumatera Utara, syair lagu yang dibawakan Orkes Gambus El-Suraya, Medan, itu masih meninggalkan kesan. Lirik lagu karya Ahmad Baqi (1922-1999) itu dikenal menyentuh hati dan mampu mengundang air mata. Pada era 1970-an, Selimut Putih lagu hits dengan kejayaan kelompok musik religius itu. Pada masa itu, grup musik beraliran irama padang pasir tersebut bahkan terkenal hingga ke Malaysia Singapura dan Brunei Darussalam.

Pengiktirafan dari negara jiran secara resmi oleh Datuk Asri, mantan Menteri dan Menteri Besar Malaysia, dengan menganugerahkan gelar profesor honoris causa di bidang musik kepada Ahmad Baqi pada 1995. Ketika usianya menginjak 75 tahun, pada 1997, pendiri El-Suraya kelahiran 17 Julai 1922 itu juga mendapat gelar Ahli Setia Darjah Kota Kinabalu dari Kerajaan Sabah, Malaysia. Sedangkan dari Pemerintah Indonesia, Ahmad Baqi menerima anugerah sebagai Pembina Seni dan Budaya Sumatera Utara dari Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar, satu tahun sebelum ia wafat, pada 1998.

El-Suraya didirikan pada 1964 atas anjuran teman-teman Ahmad Baqi di Pesantren Darul Ulum, Tapanuli Tengah. Pada masa itu, kasidah gambus mulai berkembang seiring dengan kasidah rebana di Medan. Musiknya beraliran Timur Tengah. Bedanya, El-Suraya memadukan musik Arab dengan unsur Melayu berupa grenek atau cengkok dalam menyanyi.

Dibandingkan dengan orkes musik lainnya, El-Suraya juga memiliki ciri khas tersendiri. Yakni adanya hawa Al-Quran dalam pembawaan lagu-lagunya, seperti sika, soba, rast, bayyati, nahwan, zaharka, atau hijaz. Karena itu, lagu-lagu El-Suraya tidak mudah dinyanyikan karena harus mengerti napas Al-Quran terlebih dahulu.

Kelebihan lainnya, El-Suraya menggunakan alat musik gannun, yang terdiri dari 78 senar. Kabarnya, alat musik khas Mesir itu diberikan oleh Universitas Al-Azhar, Mesir. Di perguruan tertua itu, Ahmad Baqi belajar memetik gannun dalam waktu singkat, yakni satu tahun.

Sedangkan alat musik utama orkesnya adalah gambus, yakni alat musik petik berleher pendek berbentuk seperti rumah kura-kura yang terdiri dari tiga hingga selusin senar nilon. Gambus berasal dari Yaman dan tersebar di Semenanjung Arab. Imigran Yaman kemudian membawa pula gambus ke Asia Tenggara.

Selain gambus, orkes irama padang pasir itu juga dilengkapi dengan instrumen biola, seruling, gendang, dan tabla. Mulanya, orkes gambus hanya membawakan lagu dengan syair bahasa Arab. Syair itu berisi ajakan beriman dan bertakwa kepada Allah dan mengikuti teladan Rasulullah. Dalam perjalanannya, gambus berkembang menjadi sarana hiburan.

Tiga dekad sebelum kejayaan El-Suraya, orkes gambus telah dikembangkan seorang seniman keturunan Hadramaut (Yaman Selatan) kelahiran Surabaya (1908-1947), yakni Syech bin Abdullah Albar. Di Surabaya dan sekitarnya, orkes gambus digemari, mengingat populasi keturunan Arab yang mencapai 1,6% ketika itu.

1 comment:

zool said...

Admin tumpang sekejap yer...
Mana -mana individu yang berminat melanjutkan pengajian di Kolej Komuniti Temerloh, Pahang dalam program 'Furniture Design' boleh hubungi sms/wassup di 0148004302 -mohd, Yuran semester yang murah dan dapat elaun(bukan pinjaman) lagi
elaun : rm1200/sem
yuran : rm200/sem
https://www.facebook.com/PerabotKKtemerloh

EKSPEDISI MAHKOTA Mudik Sungai Pahang 2024