Saturday, November 24, 2012

Apa Yang Boleh Kita Belajar Dari Revolusi Sumatera Timur 1946?



Revolusi Sumatera Timur adalah politik ode baru atas nama kebangkitan rakyat untuk etnik cleansing pembunuhan Sultan-Sultan Melayu, Kaum Kerabat, Golongan Pertengahan Melayu dan penghapusan budaya Melayu pada Mac 1946.

WZWH mahu pembaca blog WZWH belajar kenapa tragedi ini berlaku untuk diambil iktibar supaya tidak berlaku di Malaysia.

Berikut WZWH terus CnP dari catatan-catatan sejarah. (Pembaca blog WZWH kena cuba belajar Bahasa Indonesia)....

Revolusi Sosial berlaku di Sumatera Timur (Sumatera Utara sekarang ni, siapa pernah pergi ke Medan, kota Medan tu dahulu pun wilayah Sumatera Timur) pada tahun 1946. Semua Sultan Melayu, Bangsawan Melayu, Raja Batak Simalungun, Batak Karo dan Batak Mandailing di Bantai, termasuk Kesultanan Melayu Deli.


Catatan 1) REVOLUSI SOSIAL: Pembantaian Sultan-Sultan Melayu Sumatera Timur

Pabila Daulat Rakyat meratah Daulat Tuanku

Dimana terpenggal kepala para Tengku

Teburai darah dari jasad yang kaku

Hampir ranap dari dunia Melayu ku


Revolusi sosial ini bermula pada 3Maret/Mach 1946 malam di Brastagi, dengan PKI, Pesindo dan PNI yang mayoritas orang Jawa menangkap 17 Raja Urung dan Sibayak serta mengasingkan mereka ke Aceh Tengah. Raja Panai serta keluarganya juga ditangkap dan dijarah hartanya, Bangsawan serta Datok Tumenggung di Penggal Kepalanya. Raja Raya dibunuh, disembelih di jembatan besar. Raja Purba dan Raja Silimakuta dilindungi TKR(Tentara Keamanan Rakyat), tapi rumah dan ahli keluarganya tak lepas dari hajaran PKI dan Pesindo, semua di bunuh, ada yang di bakar hidup-hidup dan ada yang di Penggal kepalanya . 

Begitu juga nasib Kesultanan Melayu Asahan. Semua ahli keluarga dan harta benda Kesultanan Melayu Asahan dibunuh, dipenggal dan ditikam di luar istana. Sultan Asahan berjaya selamat, beliau berlindung pada sebuah pos tentara Jepang/Jepun. Ahli laskar Persatoean Perdjoeangan (PP), yang ditubuhkan oleh Tan Malaka, dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) menyerang istana Sultan Melayu Deli, Istana di tembak, tapi Sultan berjaya selamat. Mereka mengambil alih ladang minyak dan kebun karet/getah.Tapi Inggris melancarkan serangan dan memporak porandakan pendukung republik.

Lima kedatukan Melayu Labuan Batu juga diserang. Sultan Kualuh hilang, mungkin beliau di seksa dan di bunuh lepas tu jasadnya dibuang ke sungai. Tengku Hasnan, Tengku Long, serta seluruh keluarganya dipenggal kepalanya. 

Istana Sultan Melayu Deli dilindungi oleh pasukan Inggris, sehingga banyak ahli keluarga sultan selamat, tapi Bangsawan, datuk, wan dan warga Melayu Deli di luar istana Banyak di Bunuh. Sultan Melayu Serdang dan Kerapatan Istana lain hanya ditahan di istananya di Perbaungan dalam keadaan baik. Karena Sultan Serdang dipandang lebih berpihak pada Republik sejak awalnya, sehingga banyak orang yang melindungi dan menjaga Istananya.

Sementara itu, Sultan Melayu Langkat tidak meminta perlindungan Sekutu maupun Jepang/Jepun karena ada jaminan dari dr. M.Amir Syarifuddin, Wakil Gubernur Sumatera Utara. tapi, ternyata pasukan Pesindo menangkapi 21 orang ahli istana, termasuk Tengku Amir Hamzah, Pahlawan dan Pujangga Negara. Istana Sultan Langkat baik yang di Tanjung Pura maupun yang di kota Binjai diserbu dan dirompak, Bangsawan-bangsawan Langkat ditangkap dan sebagian besar dibunuh dengan kejam termasuk pujangga besar Tengku Amir Hamzah, puteri-puteri Sultan Langkat diperkosa, dirogol dan yang lebih memilukan lagi perkosaan/perogolan di depan mata ayahanda , sang Sultan Langkat, dan putra mahkota yang masih belia hilang tak tau rimbanya hingga kini, ini dilakukan oleh Marwan dan kawan-kawannya, mereka dari PKI. hampir seluruh Tengku, Datuk,Wan dan semua ahli Istana mati di bunuh.. Kesultanan Melayu Langkat yang paling banyak mati di bunuh PKI dan Pesindo.


Catatan 2) 

Tengku-tengku di Asahan yang laki-laki semua dibunuh termasuk isteri Tengku Musa dan anaknya. Begitu juga raja raja Simalungun, Mandailing dan Tanah Karo. Bahkan yang lebih ganas lagi pembantaian di Simalungun. Pembunuhan terhadap kaum bangsawan terjadi secara massal, ada juga yang di benamkan di Laut, kepalanya dipotong, di kubur hidup-hidup dan berbagai pembunuhan sadis lainnya, di lakukan oleh massa dari PKI. Bahkan ada juga kaum melayu bukan bangsawan mati dibantai. yang paling mengerikan pembantaian Raja-raja Simalungun Oleh Barisan Harimau Liar (BHL).

Raja Muda Tanoh Jawa Tuan Omsah Sinaga dan saudaranya raja Tanoh Jawa Tuan Kaliamsyah Sinaga selamat dari penculikan BHL (Barisan Harimau Liar) dan mereka tinggal di Pematangsiantar. Tetapi saudaranya Tuan Dolog Panribuan Tuan Mintahain Sinaga dan puteranya rajamuda Tuan Hormajawa Sinaga (ayah Mayor Jatiman Sinaga) tewas dibunuh BHL beberapa bulan kemudian, yaitu 16 Agustus 1946. Menurut Killian Lumbantobing, mayatnya dicincang dan dicampur dengan daging kerbau serta disuguhkan untuk santapan pasukan BHL. Menurut Tuan Gindo Hilton Sinaga masih banyak korban revolusi sosial di Tanoh Jawa yang masih belum terungkap.


Catatan 3)

Tidak berapa lama setelah pergantian Kapten Tengku Nurdin, penggantinya yang baru di Batalion III , menangkap semua kaum bangsawan Melayu di beberapa daerah termasuk perempuan dan anak-anak ditangkap dan dibawa ke perkampungan (Concentration camp) di Simalungun dan Tanah Karo.

Kaum non-pribumi pun tak lepas dari pembantaian, China dan India banyak menjadi korban keganasan Revolusi Sosial. Kaum bangsawan dinista dan dicacimaki sebagai orang bodoh dan pemalas serta berada di dalam kemiskinan dan tidak mendapat bantuan Negara dan di negerinya sendiri.

Dua generasi orang Melayu hampir kehilangan identitas mereka. Mereka takut mengaku Melayu, takut memakai baju teluk belanga dan menambah gelar marga Batak di depan namanya supaya boleh masuk sekolah atau diterima di kantor pemerintahan. Mereka menghilangkan gelar Tengku, Wan, OK dan Datuk karena takut dicaci sebagai feodal, bahkan kaum Melayu yang bukan bangsawan tetapi bekerja dengan para Sultan dan Tengku pun tak luput. Banyak dari mereka pergi hijrah ke Semenanjung Malaya, terutama di Kedah dan Perak karena masih erat hubungan kekerabatan. sebagian pergi ke Belanda.

Amir Syarifuddin langsung dikirim ke Medan untuk secepatnya mempelajari laporan dan mengatasi keadaan mendesak agar tidak menimbulkan citra buruk terhadap eksistensi Indonesia secara nasional. Pimpinan TKR, Ahmad Tahir, mengambil alih pemerintahan untuk mengatasi suasana. Namun, ratusan “Tengku” telah terlanjur tinggal nama di Sumatera Timur, mati terpenggal dan hangus terbakar.


Catatan 4)

Revolusi sosial menghasilkan begitu banyak pembunuhan, pembantaian, dan kekacauan. Seorang menteri dari kalangan republikan yang tak punya portofolio dan wakil gubernur Sumatera, yang berasal dari luar Sumatera, justru bertindak sebagai promotor. Selama terjadinya revolusi sosial, ratusan orang-orang penting dan intelektual Sumatra Timur dibantai dengan cara mengerikan. Kekacauan dan penjarahan meledak. Ratusan pribumi ditangkap dan dijebloskan di kamp-kamp, betapapun selama lebih dari satu tahun penyelidikan yuridis telah membuktikan bahwa mereka tidak bersalah. Sebuah dokumen Belanda memperkirakan bahwa revolusi sosial ’46 ini menelan korban pembunuhan sebanyak 1200 orang di Asahan. Belum lagi terhitung di daerah lainnya.

Pribumi mulai menyaksikan banyak penduduk hidup dalam kemiskinan dan menderita kelaparan justru di wilayah yang begitu kaya. Itulah mengapa orang Sumatera Timur, sesuai dengan prinsip dan kesadaran, sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian Linggarjati, menginginkan kemerdekaan.

Kondisi kaum masyarakat Melayu,Karo dan Simalungun yang mengenaskan, kecemasan orang-orang China dan India, serta orang-orang Indonesia yang kelaparan dan merasa kecewa akibat Republik, sentimen negatif kepada orang Jawa, Ambon, Aceh dan Batak Toba mulai banyak terlihat. Mulailah mereka membenci kaum pendatang atau disebut orang luar, dan dimulailah pembentukan Negara Tandingan, Negara yang lepas dari Jawa dan Batak (Tapanuli) , terbentuklah Negara Sumatera Timur.


Catatan 5)

Kontroversi : kalau kita baca di buku buku sejarah maupun wikipedia, tentunya kita baca kalau penyebab revolusi sosial di akibatkan oleh Meletusnya revolusi sosial di Sumatera Utara tidak terlepas dari sikap sultan-sultan, raja-raja dan kaum feodal pada umumnya, yang tidak begitu antusias terhadap kemerdekaan Indonesia. Betul kah ?? mungkin ada betulnya, karna siapa sih yang gak mau kekuasaan ?? tapi ada juga tidak betulnya... kalau di tanya kepada masyarakat Melayu di pesisir timur Sumatera Utara, mereka menjawab ;

“Tiadalah sultan berbuat silap, daulat sultan mempertahankan kedaulatan Melayu , dan itu memanglah lah tugasnya, begitu juga raja-raja (Sumatera Timur) lainnya, tapi tak semua kaum yang berakyat di negerinya adalah rakyatnya, adakah daulat Melayu tampak sekarang ??”

Allahu a’lam..


Catatan 6)


Sultan Sya'ibun Abdul Jalil Rahmat Syah bin Muhammad Husin II. Beliau satu satunya Keturunan Sultan Asahan yang selamat dari Revolusi Sosial, Sultan Su'ibun selamat dan menyerahkan diri kepada Pemerintah Republik Indonesia di Pematang Siantar. Beliau mangkat 17 April 1980 di Medan dan dimakamkan di kompleks Masjid Raya Tanjung Balai.


Catatan 7)


Tengku Besar Mansyur Syah. Beliau adalah Tengku Besar Negeri Kualuh yang meninggal di pembantaian Revolusi Sosial. kepalanya terpisah dari badannya.


Catatan 8)


Pangeran Tengku Kamil, Ahli Keluarga Kesultanan Langkat. Beliau wafat setelah di tebas parang kepalanya


Catatan 9)


Tengku Pangeran Indera Putera Amir Hamzah, atau lebih dikenali sebagai Tengku Amir Hamzah Pahlawan Negara, beliau wafat setelah di Penggal di Kuala Begumit. 

beliau tak lari saat ingin dibunuh, beliau berkata dengan kata yang sangat terkenal 

“Lari dari Binjai patik pantang. Patik adalah keturunan Panglima, kalah di gelanggang sudah biasa. Dari dahulu patik merasa tiada bersalah kepada siapa. Jadi salah besar dan tidak handalan, kalau patik melarikan diri ke kamp NICA di Medan. Sejak Sumpah Pemuda, patik ingin merdeka.”

beliau di penggal oleh Guru silatnya sendiri...


KESIMPULAN:

Ceritanya sama macam zaman sekarang =


Raja-Raja kita kaya raya sebab business yang berusia ratusan tahun.. tapi ada keturunan pendatang tanah besar yang iri hati.. dikatakan wang mereka hasil dari pemerasan cukai-cukai rakyat.. jadinya.... diwar-warkan Raja-Raja ini pengkhianat rakyat... disuruh dan diapi-api kan supaya rakyat melalui balaci-balacinya dari kaum sebangsa kita untuk memberontak di jalan-jalan dan berdemonstrasi untuk menjadikan negara ini republik... yang pada mereka nyata lebih 'adil'.

15 comments:

Anonymous said...

PR tidak memilih revolosi untuk memerintah M'sia. PR memilih demokrasi sebagai kaedah untuk berkuasa. Perhimpunan, tunjuk rasa, demonstarsi dan berbagai2 bentuk perhimpunan yg dibuat adalah selaras dgn tuntutan demokrasi yg terungkap dalam perlembagaan persekutuan. Ini hak rakyat untuk menyatakan pendirian kepada sesuatu isu melalui tunjuk rasa...


Wan jangan cuba bermain api atau menjadi batu api...

Anonymous said...

Adakah pengajaran dari cerita ini bermaksud kita mesti berhenti berfikir dengan minda feudal dan primitif? Atau
Kegagalan sesuatu kaum itu bukan disebabkan oleh perasaan iri hati kaum lain tetapi kegagalan diri sendiri. Alasan irihati seronok digunakan bagi menutup kelemahan diri sendiri dan boleh digunakan sepanjang zaman? Atau
Kita perlu pandang kebelakang daripada memandang kehadapan?
WZWH, dipejabat saya ada seorang pekerja yg berfikiran sama saperti awak. Setiap kali ada perluang kenaikan pangkat melalui ujian bertulis dan interbiu, dia tetap gagal walaupun sudah 11 tahun bekerja. Apabila saya tanya kenapa begitu, dia kata orang irihati dengannya dan syarikat mengamalkan polisi memilih kaum. Dia masih berpendirian demikian dan saya sedih kerana dia dari kaum saya. Ramai kakitangan yg jauh lebih junior dari dia, dari kaum yg lain, telah beberapa kali naik pangkat tapi dia masih ditempatnya ditepi tingkap. Inilah hasilnya bila kita percaya orang irihati dengan kita.

Anonymous said...

bersambung... dari anon 10:50
Lupa nak beritahu.... sabenarnya dia tidak pernah lulus ujian bertulis dan dlm interbiu dia sendiri tak tahu apa yg dia maksudkan.

Anon 10:50

Anonymous said...

cikgu kenapa jadi smpai mcm ni.saya kcwa tuppeware cikgu saya jadi mcm ni.

Anonymous said...

Tak payah,nak cerita tentang revolusi kat Sumatra,Yang penting ialah revolusi Melayu sendiri iaitu macam mana nak terlepas dari minda Melau ala UMNO iaitu sistem feudal.Sampai bila nak jadi kerbau cucuk hidung dan hidup bebas berfikiran sendiri dari ketagihan "chandu" dan hidup berdikari,fikran UMNO ialah lebih baik diberi ikan setiap hari dari mengajar menangkap ikan supaya Melayu mudah diperbodohkan.
Lihatlah macam mana Najib memberi gula2 PRU13.There is no such thing as free lunch.

Anonymous said...

Kesultanan di sumatera timur dan barat tidak pernah hilang. Warisnya masih banyak samaada di Indonesia, Singapura ataupun Malaysia. Ada yang masih ada harta dan kuasa Dan banyak yang hidup biasa kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. Mereka adalah orang yang membawa gelaran tengku tetapi telah membuang Dan tidak memakainya semasa di tempat lain.
Kalau WZWH nak tahu, ada orang Kuala Tembeling berasal Dari keturunan raja.

Kampong man said...

Salam semua dan Anon 5:37,

'fikiran UMNO...Melayu mudah di perbodhkan..'

Sekira zaman sekarang kita label cara kata begini ialah cara mulut LASER .Yang pasti ianya datang dari rakan pembangkang jadi kita dapat terima dan telan.

Masih ramai melayu pandai yang ingin memperbaiki UMNO supaya berubah dan memperbaiki orang Melayu sebagai parti tunjang orang Melayu.

Minggu lepas KM sangat gembira kerana anak bongsu KM dapat hadiah cemerlang dalam dalam tingkatan nya.Markah mathematics nya 99/100 !! .Anak saudara semalam convo dan cemerlang juga dengan Diploma Acc &Finance aggregate CGPA 3.9 (UITM) . Syrikat KM ada mendapat tambahan kontrek pekerja Drilling Personnel seramai 30 orang mat salleh yang average salary mereka USD 1600 sehari(RM 120K sebulan saorang) dengan margin average 8% per month.Hairan ? Segalanya baik belaka dan tanpa politik pun. Syukur alhamdullilah.Jom berniaga !!!

Benar, UMNO hanya boleh meneruskan dasar dan polisi membasmi kemiskinan, mearapatkan jurang ekonomi rakyat dengan berbagai bagai TRANSFORMASI dan meneruskan penambahbaikan dengan terus berubah mengikut kehendak rakyat.Sekira semua usha ini tidak baik dan tuan tuan fikir ini semua hanya lakunan dan langsong tidak jujur dan tidak benar dan segala yang kononnya gula gula sahaja tukar sahajalah pada kerajaan baru yang menjanjikan BULAN dan ROKET yang bermata lebam .Mudah kan?.Supaya kita tidak diperbodohkab lagi.

Jangan salahkan rakan kita kaum Cina yang memilih BERNIAGA dan EDUCATION mengatasi segalanya.Adakah mereka OVERDEPENDANT pada MCA,GERAKAN atau DAP hampir ELEK (Tak tahu tanya kawan india kita) Jangan mencari jalan singkat menyalahkan UMNO semata mata.Banyak Melayu pandai yang tidak mengharapkan politik mengubah nasib mereka.Harap maklum.Wallahmuallam.

Anonymous said...

Taniah KM keatas kecermelangan anak mu dengan keputusan yang bagus sekali dan taniah sekali keatas kontrak drilliing itu.
Yang peliknya kenapa nak pakai perkerja mat saleh yang bergaji tinggi,tak ada ke Melayu yang berkeliber?Kan oil and gas industry dah bertapak kat Malaysia dah hanpir berpuluh2 tahun kita masih tidak mempunyai pakar yang bagus? Ini lah masaalah,mana pergi nya pakar2 dari universiti petronas?Agaknya pun berhijrah ke Middle East.Mungkin mat salleh lebih terror kut.

Anonymous said...

Salam Wzwh,

Satu tulisan meruwangkan kembali peristiwa kejam menimpa bangsa Melayu.

Satu aspek yang patut kita pelajari dari revolusi masyarakat yang belaku di Sumatra Timor 1946 ialah kepincangan budaya, tndakan klass dan kemiskinan. Bersama itu, kemasukan paralaku fahaman luar yang menjanjikan kemakmuran dan 'New Order' yang dipimpim oleh pemimpin politik yang bersayap Kiri dan Kanan. Akhirnya, dari pertubuhan militan mereka ini telah berjaya menhapuskan system tradisi beraja bermulanya dengan pembunuhan Raja Raja dan kaum kerabat dan harta dirampas. Satu tragedi yang tidak boleh di lupakan berasakan kepada budaya dan minda daif bangsa Melayu. Travis.

Kampong man said...

Salam Anon 10:19',

Terima kasih atas pertanyaan saudara.Disebabkan kekurangan tenaga kerja dalam bidang ini kami terpaksa mengambil tenaga luar bagi kepakaran ini dan ini adalah standard gaji di seluruh dunia bagi tujuan ini.Ramai anak bangsa telah berhijrah ke tempat lain umpama negara Arab ,Eropah dan juga Afrika dan mendapat gaji expartriate di mana di Malaysia mereka dibayar < USD600 sehari berbanding apa yang di perolehi mat salleh ni.

Walaubagaimana pun mat salleh ini adalah pekerja kontrak bagi jangkamasa pendek anggaran dua tahun dan bukanlah permanent employee.Aktiviti drilling adalah kritikal dan memerlukan investment yang amat besar membuatkan gaji begini terlalu kecil.

Kita doakan kali ini negeri negeri pengeluar minyak dan gas di Terengganu,Kelantan ,Sabah ,Sarawak dan juga Pahang dengan penemuan baru perolehi Oil Royalti mengikut perundangan .Yang pasti bukanlah 20%.Salam dan terima kasih.

amin limau perut said...

Bangsa Melayu mudah lupa dan lalai.Kaum bangsawan dan kerabat raja tidak sedar bahawa jika kaum pendatang lebih ramai dari kaum pribumi ada kemungkinan raja raja akan diturunkan dari tahta oleh kaum pendatang.Ramai dikalangan raja raja yang memberi sokongan kepada ekonomi pendatang kerana digelapkan dengan wang.Kaum pendatang diberi tanah untuk membuka ladang ladang ,menjalankan projek projek, membuka hutan balak, membina condo dan perumahan. Tetapi bila kaum pendatang menjadi lebih ramai dan menjadi mijoritas raja raja akan dilupakan.

amin limau perut said...

Bangsa Melayu mudah lupa dan lalai.
Rakyat pula tidak bersatu.Melayu tidak mahu bersatu, sama ada golongan raja raja, UMNO , PAS dan Melayu dalam PKR. Di Sumatera mereka bolih berbalah sesama sendiri keran pribumi adalah 90%.Disini jika kita berpecah belah kaum pendatang suatu hari nanti akan dapat merebut kuasa.Bila meraka berkuasa mereka akan mencari jalan membawa masuk lebih ramai kaum mereka.Akhir nya seperti di Hawaii, Turkistan Timur, Tibet, dan Australia pribumi akan terpinggir.

amin limau perut said...

Melayu mudah lupa dan lalai-Suatu contoh kebodohan Kaum Melayu-apabila ibu bapa meninggal dunia, hata pusaka dijual dan hasil jualan di bahagi.Yang dijual kepada kaum pendatang.Kaum pendatang seperti di Palestine akan membawa lebih ranai kaum pendatang untuk tinggal di sebidang tanah yang dibeli dari pribumi dan akhirnya mereka akan berkuasa.Lihat sahaja di DUN Gelang Patah jikalau pembangunan di Taman Ungku Tun Aminah dikawal
kependudukannya kemungklinan besar kerusi itu tidak akn tumbang.

Unknown said...

JAWAPAN MUDAH SHJ KNP MELAYU DI BUNUH...

T.A.L.I.B.A.R.U.T....YG MENGAKU & MENGGUNAKAN ISLAM SBGI AGAMA TETAPI HIDUP MEREKA BUKANLAH SPTMANA CARA HIDUP ISLAM SEBALIKNYA BERTENTANGAN DAN JAUH DARIPDA TUNTUTAN ISLAM.... SPT 1 CONTOH???

KETURUNAN MELAYU ZAMAN BERZAMAN TAK KAN LARI DARIPADA PEKARA2X YG MENSYIRIKAN & MENYEKUTUKAN ALLAH SWT.....
IAITU....MENGGUNAKAN JIN SBGI PERANTARA
DAN SIHIR SERTA BOMOH....

DAN DAH JUMPA MELAYU ADALAH KAUM YAHUDI YG TELAH LAMA HILANG KERANA TELAH DI LAKHNAT ALLAH SWT SPTMANA SURAH AL BAQARAH AYAT 65 DAN AL MAIDAH 60 DAN HARI INI MEREKA TELAH BERASIMILASIKAN BANGSA LAIN SPT MINQNGKABAU.ACHEH.JAWA .BUGIS DSB

UTK MENGABURI MATA ..

ASAL USUL MELAYU IALAH MELAYU KUBU@LIAR DAN DI MALAYSIA HARINI BANGSA INI WALAUPUN 1 BELUM ADA JASA PADA PEMBAGUNAN NEGARA DAN MEREKA YG MENGUASAI NEGARA IAITU BARISAN NASIONAL @UMNO YG SISTEM PEMERINTAHAN BUKANLAH MENGIKUT PERLEMBAGAAN TETAPI DGN CARA TIPU MUSLIHAT.FITNAH.MENGINAYAI & MEGHAMBAKAN BANGSANYA SENDIRI DAN MEREKA MERELAKAN DIRI DI HAMBA (scra logik akal INI LAH YG DI FIRMANKAN ALLAH SWT " BERTUHANKAN & JADI HAMBA SESAMA MANUSIA )...
DAN MEREKA KEARAH HIDUP YAHUDI.

Anonymous said...
This comment has been removed by the author.

Tembeling Terputus Hubungan

Tembeling terputus hubungan akibat hujan lebat 3 hari lepas Tanah runtuh di Jalan Ulu Tembeling dekat Kg Kuala Sat yang buat terputus hubung...